10 Contoh Kalimat Aktif Dan Pasif Bahasa Sunda

4 min read Jul 01, 2024
10 Contoh Kalimat Aktif Dan Pasif Bahasa Sunda

10 Contoh Kalimat Aktif dan Pasif Bahasa Sunda

Bahasa Sunda memiliki struktur kalimat aktif dan pasif yang unik, sama seperti bahasa Indonesia. Mari kita bahas perbedaannya dan lihat beberapa contoh kalimat aktif dan pasif dalam bahasa Sunda:

Kalimat Aktif

Kalimat aktif dalam bahasa Sunda adalah kalimat yang pelakunya menjadi subjek dan objek merupakan penerima aksi.

Contoh:

  • Aktif: Anjing ngagigit tulang. (Anjing menggigit tulang)
  • Pasif: Tulang digigit anjing. (Tulang digigit anjing)

Pada kalimat aktif:

  • Anjing adalah subjek (pelaku)
  • ngagigit adalah predikat (kata kerja)
  • tulang adalah objek (penerima aksi)

Kalimat Pasif

Kalimat pasif dalam bahasa Sunda adalah kalimat yang objek menjadi subjek dan pelakunya ditandai dengan preposisi "ku" atau preposisi "di".

Contoh:

  • Aktif: Ema ngumbah baju. (Ema mencuci baju)
  • Pasif: Baju diumbah Ema. (Baju dicuci Ema)

Pada kalimat pasif:

  • Baju adalah subjek (objek kalimat aktif)
  • diumbah adalah predikat (kata kerja pasif)
  • Ema adalah objek (pelaku kalimat aktif)

10 Contoh Kalimat Aktif dan Pasif

Berikut adalah 10 contoh kalimat aktif dan pasif dalam bahasa Sunda yang dapat membantu Anda memahami perbedaannya:

  1. Aktif: Kuring ngadahar nasi. (Saya makan nasi) Pasif: Nasi didahar kuring. (Nasi dimakan saya)
  2. Aktif: Asep ngaleupaskeun layangan. (Asep melepaskan layangan) Pasif: Layangan dileupaskeun Asep. (Layangan dilepaskan Asep)
  3. Aktif: Bapa ngalereskeun motor. (Bapak memperbaiki motor) Pasif: Motor dilereskeun Bapa. (Motor diperbaiki Bapak)
  4. Aktif: Ema ngajual buah. (Ibu menjual buah) Pasif: Buah dijual Ema. (Buah dijual Ibu)
  5. Aktif: Kang Jaka nyieun meja. (Kang Jaka membuat meja) Pasif: Meja dijieun Kang Jaka. (Meja dibuat Kang Jaka)
  6. Aktif: Anjing ngagigit manusa. (Anjing menggigit manusia) Pasif: Manusa digigit anjing. (Manusia digigit anjing)
  7. Aktif: Barudak ngadon maén. (Anak-anak sedang bermain) Pasif: Maén didon barudak. (Bermain sedang dilakukan anak-anak)
  8. Aktif: Asep ngalukis gambar. (Asep melukis gambar) Pasif: Gambar dilukis Asep. (Gambar dilukis Asep)
  9. Aktif: Guru ngajar murid. (Guru mengajar murid) Pasif: Murid diajar guru. (Murid diajar guru)
  10. Aktif: Kuring ngabaca buku. (Saya membaca buku) Pasif: Buku dibaca kuring. (Buku dibaca saya)

Catatan:

  • Kalimat pasif sering digunakan untuk menonjolkan objek daripada pelaku.
  • Penggunaan preposisi "ku" atau "di" tergantung pada konteks kalimat.
  • Pemilihan bentuk kalimat aktif dan pasif akan mempengaruhi makna dan penekanan kalimat.

Dengan mempelajari contoh-contoh di atas, Anda dapat lebih memahami perbedaan antara kalimat aktif dan pasif dalam bahasa Sunda. Selamat mencoba!