Apa Hasil Dari Perjanjian Linggarjati

3 min read Jun 20, 2024
Apa Hasil Dari Perjanjian Linggarjati

Perjanjian Linggarjati: Titik Awal Kemerdekaan yang Tak Sempurna

Perjanjian Linggarjati, ditandatangani pada 15 November 1946, menjadi momen penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Perjanjian ini hasil dari negosiasi antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Belanda. Namun, meskipun menjadi titik awal pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda, Perjanjian Linggarjati juga menyimpan kontroversi dan ketidakpuasan di kalangan masyarakat Indonesia.

Isi Perjanjian Linggarjati: Antara Harapan dan Kekecewaan

Berikut adalah poin-poin penting dalam Perjanjian Linggarjati:

  • Pengakuan Kedaulatan: Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatera.
  • Pembentukan Negara Serikat: Indonesia diusulkan untuk membentuk Negara Serikat yang terdiri dari Republik Indonesia Serikat (RIS) dan beberapa negara bagian (sangat dipengaruhi oleh konsep federalisme Belanda).
  • Wilayah Indonesia: Wilayah Indonesia akan dibagi menjadi dua wilayah: wilayah RIS dan wilayah yang diduduki Belanda.
  • Pasukan Belanda: Pasukan Belanda akan ditarik dari wilayah RIS dalam waktu paling lambat 6 bulan setelah perjanjian ditandatangani.

Meskipun memberikan harapan akan pengakuan kedaulatan, Perjanjian Linggarjati juga menyimpan beberapa kelemahan yang kemudian memicu ketidakpuasan:

  • Konsep Negara Serikat: Konsep Negara Serikat dianggap mengurangi kedaulatan Indonesia dan lebih memihak kepentingan Belanda.
  • Pembagian Wilayah: Pembagian wilayah menjadi RIS dan wilayah yang diduduki Belanda memperkuat dominasi Belanda di wilayah tertentu.
  • Ketidakjelasan Masa Depan: Perjanjian ini tidak mencantumkan secara jelas bagaimana masa depan Irian Barat (Papua) yang diklaim oleh Belanda.

Dampak Perjanjian Linggarjati:

  • Pengakuan Internasional: Perjanjian ini menjadi titik awal pengakuan Republik Indonesia oleh dunia internasional.
  • Pengakuan Kedaulatan: Perjanjian ini membuka peluang bagi Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan penuh.
  • Kekecewaan Rakyat: Perjanjian ini memicu kekecewaan di kalangan rakyat yang merasa kedaulatan Indonesia terancam.
  • Konflik Politik: Perjanjian ini memicu konflik politik di Indonesia, khususnya antara kelompok yang mendukung dan menolak perjanjian.

Kesimpulan:

Perjanjian Linggarjati menjadi titik awal yang penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, tetapi juga menyimpan kelemahan yang memicu kontroversi dan ketidakpuasan. Perjanjian ini menunjukkan bahwa jalan menuju kemerdekaan tidaklah mudah dan penuh dengan negosiasi dan kompromi yang kompleks. Perjuangan untuk meraih kemerdekaan sepenuhnya akan terus berlanjut setelah Perjanjian Linggarjati ditandatangani.