Apa Itu Majas Eufimisme Dan Contohnya

3 min read Jun 26, 2024
Apa Itu Majas Eufimisme Dan Contohnya

Apa Itu Majas Eufimisme?

Pernahkah kamu mendengar kalimat seperti "Dia sudah tiada" atau "Beliau telah berpulang"? Kalimat-kalimat ini merupakan contoh dari majas eufimisme. Majas eufimisme adalah pergantian kata atau frasa kasar, tidak pantas, atau menyakitkan dengan kata atau frasa yang lebih halus dan tidak menyinggung.

Tujuan penggunaan majas eufimisme adalah untuk menghindari rasa tidak nyaman, menjaga kesopanan, atau menghindari rasa sakit hati. Contohnya, di dalam percakapan sehari-hari, kita mungkin akan menggunakan kata "meninggal dunia" daripada "mati" untuk merujuk pada kematian seseorang.

Contoh Majas Eufimisme dalam Kehidupan Sehari-hari

Berikut beberapa contoh majas eufimisme yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari:

  • "Beliau telah berpulang" (meninggal dunia)
  • "Dia sedang dalam masa sulit" (mengalami masalah keuangan)
  • "Dia sedikit gemuk" (obesitas)
  • "Dia kurang beruntung" (miskin)
  • "Dia tidak bisa hadir" (menolak undangan)
  • "Perusahaan mengalami restrukturisasi" (perusahaan akan memecat karyawan)

Penggunaan Majas Eufimisme dalam Karya Sastra

Majas eufimisme juga sering digunakan dalam karya sastra untuk menciptakan efek estetika dan makna yang lebih mendalam. Berikut beberapa contohnya:

  • "Dia telah pergi meninggalkan dunia fana" (meninggal dunia) - Membuat pembaca merasakan suasana duka yang mendalam
  • "Mereka adalah para pekerja keras yang kurang beruntung" (pekerja miskin) - Membuat pembaca bersimpati pada para pekerja
  • "Dia memiliki bentuk tubuh yang tidak ideal" (gemuk) - Memberi kesan humor dan satir

Manfaat Penggunaan Majas Eufimisme

Penggunaan majas eufimisme memiliki beberapa manfaat, yaitu:

  • Menghindari rasa tidak nyaman: Penggunaan kata-kata yang lebih halus dan sopan dapat menghindari rasa tidak nyaman baik bagi pembicara maupun pendengar.
  • Menjaga kesopanan: Eufimisme membantu kita menjaga kesopanan dalam percakapan, terutama dalam situasi yang formal atau ketika membahas topik yang sensitif.
  • Menghindari rasa sakit hati: Kata-kata yang kasar dan menyakitkan dapat menimbulkan rasa sakit hati pada orang lain. Eufimisme dapat mengurangi risiko ini.

Kesimpulan

Majas eufimisme merupakan alat bahasa yang berguna untuk menghindari kata-kata kasar, tidak pantas, atau menyakitkan. Penggunaan eufimisme dapat menciptakan suasana yang lebih nyaman, menjaga kesopanan, dan menghindari rasa sakit hati. Namun, kita perlu memperhatikan konteks dan tujuan penggunaan eufimisme agar tidak terkesan tidak jujur atau berbohong.

Featured Posts