Apa Pengertian Puasa Menurut Bahasa Dan Istilah

3 min read Jun 27, 2024
Apa Pengertian Puasa Menurut Bahasa Dan Istilah

Memahami Makna Puasa: Dari Bahasa hingga Istilah

Puasa, sebuah ibadah yang sakral dan penuh makna, menjadi bagian penting dalam berbagai agama. Untuk memahami esensinya, mari kita telusuri makna puasa dari sudut pandang bahasa dan istilah.

Puasa dalam Bahasa

Kata "puasa" dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab, yaitu "صوم" (shoum). Secara harfiah, "shoum" berarti menahan diri atau berpantang.

Lebih spesifiknya, puasa dalam bahasa Arab memiliki beberapa makna, yaitu:

  • Menahan diri dari makan dan minum. Ini adalah makna yang paling umum dan dikenal luas.
  • Menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Selain makan dan minum, hal ini juga dapat merujuk pada perilaku negatif seperti berbohong, bertengkar, dan lain sebagainya.
  • Menahan diri dari segala bentuk nafsu duniawi. Makna ini menekankan aspek spiritual puasa yang bertujuan untuk menjernihkan hati dan meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan.

Puasa dalam Istilah Agama

Dalam istilah agama, khususnya Islam, puasa memiliki definisi yang lebih rinci. Puasa Ramadhan, sebagai contoh, didefinisikan sebagai menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri sejak terbit fajar hingga terbenam matahari selama bulan Ramadhan.

Selain definisi umum, berbagai agama memiliki istilah khusus untuk menyebut puasa.

  • Islam: Puasa dalam Islam disebut "صيام" (shiyam).
  • Kristen: Puasa dalam Kristen disebut "fasting" dalam bahasa Inggris.
  • Hindu: Puasa dalam Hindu disebut "upavasa".
  • Buddhis: Puasa dalam Buddhis disebut "sila" atau "vrata".

Makna Filosofis Puasa

Meskipun istilah dan praktiknya berbeda, puasa pada dasarnya memiliki makna filosofis yang sama, yaitu:

  • Mencari keridhoan Tuhan: Puasa merupakan bentuk ibadah yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan mendapatkan keridhoan-Nya.
  • Menyucikan jiwa: Melalui menahan diri dari hal-hal duniawi, puasa membantu manusia untuk membersihkan hati dan jiwa dari dosa dan hawa nafsu.
  • Meningkatkan empati dan kepedulian: Puasa membantu manusia merasakan penderitaan orang miskin dan memahami pentingnya berbagi.

Dengan demikian, memahami makna puasa tidak hanya dari sisi bahasa dan istilah, tetapi juga dari makna filosofisnya, dapat membantu kita untuk lebih menghargai dan menghayati makna ibadah ini.