Memahami Pleonasme dan Contoh Kalimatnya
Pleonasme adalah penggunaan kata atau frasa yang sebenarnya sudah tersirat dalam kata atau frasa lain dalam kalimat. Sederhananya, pleonasme adalah pengulangan yang tidak perlu, karena maknanya sudah terkandung dalam kata sebelumnya.
Meskipun terkadang dianggap sebagai kesalahan bahasa, pleonasme bisa digunakan secara kreatif untuk menguatkan makna, menciptakan efek dramatis, atau menambahkan nada humor dalam sebuah kalimat.
Berikut adalah beberapa contoh kalimat bermajas pleonasme yang bisa kamu pelajari:
Contoh Kalimat Pleonasme
1. "Dia naik ke atas gedung."
Dalam kalimat ini, kata "naik" sudah mengandung makna "ke atas". Penggunaan "ke atas" di sini bersifat pleonasme dan bisa dihilangkan tanpa mengubah makna.
2. "Mobil itu berwarna merah merah."
Kata "merah" sudah cukup untuk menggambarkan warna mobil. Penggunaan "merah merah" merupakan pleonasme yang memperkuat makna warna merah.
3. "Dia terjatuh dan jatuh ke tanah."
"Terjatuh" dan "jatuh" memiliki makna yang sama, sehingga penggunaan keduanya dalam kalimat ini adalah pleonasme.
4. "Saya lihat dengan mata kepala saya sendiri."
"Melihat" sudah pasti dilakukan dengan mata. Penggunaan "mata kepala" di sini merupakan pleonasme yang bertujuan untuk menegaskan bahwa orang tersebut melihat langsung dan bukan melalui cerita orang lain.
5. "Dia sangat sangat cantik."
Penggunaan "sangat" yang berulang kali dalam kalimat ini bersifat pleonasme. Meskipun redundan, pleonasme ini berfungsi untuk menekankan kecantikan seseorang.
Catatan Penting
Meskipun pleonasme bisa digunakan secara kreatif dalam bahasa, kamu harus berhati-hati dalam penggunaannya. Terlalu banyak menggunakan pleonasme dapat membuat kalimat menjadi bertele-tele dan tidak efektif.
Pastikan kamu memahami makna dan konteks kalimat sebelum menggunakan pleonasme.