Jelaskan Latar Belakang Dan Hasil Kesepakatan Konferensi Meja Bundar

3 min read Jun 19, 2024
Jelaskan Latar Belakang Dan Hasil Kesepakatan Konferensi Meja Bundar

Latar Belakang Konferensi Meja Bundar (KMB)

Konferensi Meja Bundar (KMB) merupakan serangkaian pertemuan yang diadakan di Den Haag, Belanda, pada 29 April hingga 2 Mei 1949. KMB ini menjadi puncak dari perjuangan diplomasi untuk mencapai kemerdekaan Indonesia setelah perang kemerdekaan yang panjang dan melelahkan.

Latar belakang KMB sangat erat kaitannya dengan situasi politik dan militer Indonesia pada masa itu. Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia menghadapi penolakan Belanda yang ingin kembali menjajah. Hal ini memicu perang kemerdekaan yang berlangsung selama empat tahun.

Perang kemerdekaan ini mengakibatkan kerugian besar bagi kedua belah pihak. Di satu sisi, Indonesia mengalami kerusakan infrastruktur dan perekonomian yang stagnan. Di sisi lain, Belanda mengalami tekanan internasional yang kuat dan kehilangan reputasi di mata dunia.

Pada akhirnya, PBB melalui Komisi Tiga Negara (KTN) yang terdiri dari Australia, Amerika Serikat, dan Belgia menjadi mediator untuk mencari solusi damai. KTN mendorong perundingan antara Indonesia dan Belanda yang berujung pada KMB.

Hasil Kesepakatan Konferensi Meja Bundar (KMB)

KMB menghasilkan kesepakatan penting yang memberikan pengakuan kedaulatan kepada Indonesia. Berikut beberapa hasil kesepakatan utama:

  • Pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) oleh Belanda, dengan status kesatuan akan dibahas dalam waktu satu tahun.
  • Pembentukan RIS sebagai bentuk negara federal yang terdiri dari negara bagian dan daerah istimewa.
  • Pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dalam waktu maksimal satu tahun.
  • Penarikan pasukan Belanda dari Indonesia secara bertahap.
  • Pembentukan Uni Indonesia-Belanda sebagai bentuk kerjasama ekonomi dan politik yang akan dibahas lebih lanjut.

Dampak KMB

KMB memiliki dampak yang signifikan bagi Indonesia. Pengakuan kedaulatan secara resmi oleh Belanda membuka jalan bagi pembangunan nasional dan penyatuan bangsa.

Namun, bentuk RIS yang disepakati dalam KMB tidak diterima oleh semua pihak. Terutama pendukung negara kesatuan yang menginginkan bentuk negara yang lebih kuat dan terpusat.

Perdebatan mengenai bentuk negara ini akhirnya berujung pada pembubaran RIS pada 17 Agustus 1950 dan kembali ke bentuk negara kesatuan Republik Indonesia.

Meskipun perdebatan mengenai bentuk negara terjadi, KMB tetap menjadi tonggak sejarah penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kesepakatan yang dicapai dalam KMB menjadi dasar hukum bagi Indonesia untuk membangun negara yang merdeka, berdaulat, dan bermartabat.