Sebutkan Wilayah Kekuasaan Indonesia Dari Hasil Perjanjian Linggarjati

3 min read Jun 22, 2024
Sebutkan Wilayah Kekuasaan Indonesia Dari Hasil Perjanjian Linggarjati

Wilayah Kekuasaan Indonesia Setelah Perjanjian Linggarjati: Sebuah Titik Balik dalam Sejarah

Perjanjian Linggarjati, ditandatangani pada 25 Maret 1947, menandai titik balik penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Perjanjian ini mengakhiri agresi militer Belanda pertama dan secara resmi mengakui kedaulatan Republik Indonesia. Namun, dalam perjanjian tersebut, wilayah kekuasaan Indonesia yang diakui Belanda masih terbatas.

Wilayah yang Dikontrol Republik Indonesia:

Berdasarkan Perjanjian Linggarjati, wilayah Republik Indonesia meliputi:

  • Jawa: Pulau Jawa bagian barat, termasuk Jakarta, dengan garis batas yang membentang dari Anyer hingga Panarukan.
  • Sumatra: Sumatera bagian selatan, mulai dari garis batas yang membentang dari Sungai Musi hingga ke Aceh.
  • Madura: Pulau Madura menjadi bagian dari wilayah Republik Indonesia.

Wilayah yang Masih Dikontrol Belanda:

Sementara itu, wilayah yang masih di bawah kendali Belanda meliputi:

  • Jawa: Jawa Timur (sebagian besar) dan Yogyakarta.
  • Sumatra: Sumatera bagian utara dan sebagian besar Sumatera bagian tengah.
  • Kalimantan: Seluruh Kalimantan.
  • Sulawesi: Seluruh Sulawesi.
  • Nusa Tenggara: Seluruh Nusa Tenggara.
  • Irian Barat: Wilayah Irian Barat masih berada di bawah kekuasaan Belanda.

Perjanjian Linggarjati: Sebuah Langkah Awal yang Kontroversial

Perjanjian Linggarjati, meski diakui sebagai langkah awal yang positif dalam proses pengakuan kedaulatan Indonesia, menuai banyak kontroversi di kalangan masyarakat Indonesia.

Beberapa poin yang menjadi perdebatan meliputi:

  • Pengakuan hanya sebagian wilayah: Banyak pihak menilai bahwa wilayah kekuasaan Indonesia yang diakui masih terlalu kecil, dan masih banyak wilayah lain yang belum lepas dari kekuasaan Belanda.
  • Pengakuan atas kedaulatan yang terbatas: Perjanjian ini tidak sepenuhnya mengakui kedaulatan Indonesia, dan masih banyak persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pengakuan penuh.
  • Ketidaksetujuan terhadap wilayah yang menjadi wilayah "persatuan": Rencana pembentukan "negara persatuan" yang diusulkan dalam perjanjian ini ditolak oleh banyak pihak, karena dianggap sebagai upaya mengurangi kedaulatan Republik Indonesia.

Meskipun penuh kontroversi, Perjanjian Linggarjati tetap merupakan tonggak penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Perjanjian ini menandai pengakuan internasional pertama atas kedaulatan Republik Indonesia, dan membuka jalan bagi perundingan selanjutnya yang akhirnya mengantarkan Indonesia pada kemerdekaan penuh pada tahun 1949.