Konferensi Meja Bundar: Membahas Masa Depan Indonesia
Konferensi Meja Bundar (KMB) merupakan sebuah pertemuan penting yang diselenggarakan pada tanggal 23 Agustus 1949 di Den Haag, Belanda. Pertemuan ini melibatkan delegasi dari Indonesia dan Belanda untuk membahas masa depan Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan pada tahun 1945.
Hasil dari KMB ini memiliki pengaruh yang besar terhadap perjalanan bangsa Indonesia. Berikut 3 hasil penting dari Konferensi Meja Bundar:
1. Pengakuan Kemerdekaan Indonesia
Hasil yang paling utama dari KMB adalah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda. Ini merupakan momen bersejarah yang menandai berakhirnya perjuangan diplomatik dan militer Indonesia untuk meraih kemerdekaan. Dengan diakui oleh Belanda, Indonesia dapat berdiri di atas kaki sendiri sebagai negara merdeka di mata dunia.
2. Pembentukan Negara Indonesia Serikat (RIS)
KMB juga menghasilkan kesepakatan untuk pembentukan Negara Indonesia Serikat (RIS) yang bersifat federal. RIS terdiri dari berbagai negara bagian yang memiliki otonomi tinggi. Pembentukan RIS ini merupakan upaya untuk mengakomodasi aspirasi berbagai daerah di Indonesia dan menghindari konflik dengan Belanda.
3. Penyerahan Kedaulatan dan Pembentukan Irian Barat
Belanda sepakat untuk menyerahkan kedaulatan kepada RIS secara bertahap. Penyerahan kedaulatan ini dilakukan pada tanggal 27 Desember 1949 dengan pengibaran bendera Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta.
Namun, dalam KMB juga disepakati bahwa Irian Barat (Papua) akan tetap menjadi bagian dari Hindia Belanda. Hal ini kemudian menjadi sumber konflik antara Indonesia dan Belanda, yang akhirnya diselesaikan dengan Operasi Trikora pada tahun 1962 dan berakhir dengan penyerahan Irian Barat kepada Indonesia pada tahun 1969.
Meskipun beberapa poin dalam KMB menimbulkan kontroversi, namun secara keseluruhan KMB merupakan langkah penting bagi Indonesia untuk mencapai kemerdekaan dan memulai era baru sebagai negara merdeka. KMB juga menunjukkan pentingnya diplomasi dan perundingan dalam menyelesaikan konflik dan mencapai kesepakatan.