Ciri Kebahasaan Teks Novel Sejarah

4 min read Jun 29, 2024
Ciri Kebahasaan Teks Novel Sejarah

Menjelajahi Jejak Masa: Ciri Kebahasaan Teks Novel Sejarah

Novel sejarah, seperti namanya, adalah karya fiksi yang berlatar belakang masa lampau. Meskipun menyajikan cerita rekaan, novel ini memiliki ikatan erat dengan peristiwa sejarah yang sebenarnya. Untuk membangun realitas dan nuansa masa lampau, penulis novel sejarah menggunakan berbagai ciri kebahasaan yang khas. Yuk, kita telusuri lebih dalam ciri-ciri tersebut:

1. Bahasa Baku dan Formal:

Penulis novel sejarah cenderung menggunakan bahasa baku dan formal. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana resmi dan mencerminkan budaya serta tata bahasa pada masa yang digambarkan. Misalnya, penggunaan diksi-diksi yang formal seperti "berkenan" dan "bermaksud" dibandingkan dengan "mau" dan "ingin" akan memberikan kesan historis yang kuat.

2. Penggunaan Kata Kuno dan Arkais:

Kata-kata kuno atau arkais sering dijumpai dalam novel sejarah. Penggunaan kata-kata seperti "permaisuri" (bukan ratu), "bendahara" (bukan kasir), atau "perkasa" (bukan kuat) membantu pembaca membayangkan suasana dan budaya pada masa lampau.

3. Dialog dengan Tata Bahasa Masa Lampau:

Dialog dalam novel sejarah umumnya disesuaikan dengan tata bahasa masa lampau. Ini termasuk penggunaan kata ganti orang pertama dan kedua yang berbeda dengan masa sekarang, seperti "kau" dan "kamu", serta bentuk kata kerja yang lebih formal.

4. Dekripsi yang Detail:

Penulis novel sejarah sering memberikan deskripsi yang detail tentang pakaian, tempat, dan kebiasaan hidup pada masa lampau. Hal ini membantu pembaca untuk lebih mendalami kehidupan dan budaya masa lalu. Misalnya, deskripsi tentang pakaian para bangsawan pada abad ke-19, atau detail tentang arsitektur bangunan di zaman kerajaan.

5. Penggunaan Narasi Historis:

Narasi seringkali menyisipkan fakta sejarah sebagai latar belakang cerita. Penulis akan memasukkan tokoh sejarah nyata dan peristiwa penting sebagai bagian dari alur cerita, atau bahkan membangun cerita fiktif yang terinspirasi dari peristiwa sejarah.

6. **Penggunaan "Flashback":

Teknik "flashback" sering digunakan untuk menghadirkan masa lampau dengan lebih mendalam. Melalui "flashback", penulis dapat mengungkap peristiwa penting di masa lalu yang berpengaruh terhadap alur cerita, atau menceritakan kisah-kisah tokoh utama di masa mudanya.

7. Perpaduan Fiksi dan Realitas:

Novel sejarah adalah perpaduan antara fiksi dan realitas. Penulis bebas dalam membangun cerita dan tokohnya, namun tetap harus memperhatikan fakta sejarah dan menghindari kesalahan dalam menyajikan informasi sejarah.

Kesimpulan

Ciri kebahasaan novel sejarah menunjukkan bahwa teks ini memiliki tujuan untuk menceritakan masa lampau dengan menarik dan menarik pembaca. Melalui bahasa yang tepat dan detail yang menarik , penulis novel sejarah mampu membawa pembaca menjelajahi jejak masa dan menikmati kisah-kisah yang menggugah fikiran.

Related Post